Selasa, 27 Januari 2015

Sistem Starter Mobil - Suatu mesin atau engine tidak dapat mulai hidup (start) dengan sendirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan. Dari beberapa cara yang sudah ada pada saat ini, mobil pada umumnya menggunakan siatu motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch (solenoid) yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan pada bagian luar dari fly wheel (roda gila), sehingga ketika ring gear dapat berputar maka secara otomatis poros engkol pun juga ikut berputar. Suatu motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai atau aki


Pengertian dan Fungsi Sistem Starter

Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal untuk engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, dan poros engkol dapat berputar, sehingga engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
Komponen-komponen Sistem Start
1. Kunci Kontak / Sarting Switch
Fungsi starting switch atau yang dikenal juga dengan istilah kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan baterai dengan komponen- komponen dalam sistem starter dan komponen kelistrikan lainnya.
2. Baterai (Aki)
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya
3. Motor Starter
Motor Starter berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak (mekanik), yang digunakan untuk memutar engine (melalui poros engkol) pertama kali, untuk membatu engine tersebut hidup.
4. Sekering (Fuse)
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.
5. Kabel 
Kabel berfungsi sebagai penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil. Untuk penghubung pada sistem starter biasanya digunakan kabel yang cukup besar karena kabel tersebut juga dilewati arus yang cukup besar.
Pada sistem pengapian yang dilengkapi dengan balast resistor, biasanya sistem starter juga dilengkapi dengan dioda atau dengan relay, yang berfungsi untuk mengalirkan arus dari baterai ke ignition coil tanpa melalui balast resistor ketika pada saat starter, dan mencegah agar arus tidak kembali ke motor starter setelah mesin hidup (posisi IG). 
FUNGSI : Sebagai Penggerak mula, ketika mesin pertama kali di nyalakan

TERDAPAT 3 JENIS SISTEM STARTER

1. TIPE PLANETARY

Pada starter tipe ini menggunakan tiga buah gear sebagai penopang poros armature juga sebagai penggerak armature itu sendiri sebelum memutar kopling dan pinion gear.









 2. TIPE REDUKSI

Pada starter tipe ini terdapat gear-gear yang saling mereduksi dari kumparan armature hingga ke gear pada poros kopling









3. TIPE KONVENSIONAL


Pada starter tipe ini hanya terdapat satu buah gear yaitu pinion gear yang akan terhubung ke fly wheel gear ketika drive lever mendorong gear tersebut saat starter berputar







URAIAN
Untuk mempersempit materi bahasan tentang sistem starter, blogger hanya akan membahas tentang sistem starter tipe konvensional saja. seperti gambar di bawah ini.













 









 KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI SISTEM STARTER TYPE KONVENSIONAL
1. SWITCH STARTER
    Untuk memutus dan menghubungkan arus listrik dari baterai
2. PEGAS PLUNYER
    Untuk mengembalikan posisi plunyer setelah menekan dan mendorong drive lever
3. PLUNYER
    Untuk mendorong dan mengkait drive lever
4. DRIVE LEVER
    Untuk mendorong clutch dan pinion gear agar terhubung ke flywheel gear
5. FRONT CASE
    Untuk menutup bagaian depan starter
6. STOP COLAR
    Untuk membatasi pergerakan clutch dan pinion gear pada poros
7. PINION GEAR
    Untuk memutar gear pinion
8. STARTER CLUTCH
    Untuk membatasi putaran cepat dari clutch
9. ARMATURE
    Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah melingkar
10.COMUTATOR
    Untuk tempat kedudukan sikat arang yang akan mengalirkan listrik ke armature sehingga terjadi putaran
11.WASHER
    Untuk membatasi dan mengunci poros bagian belakang dari starter
12.FIELD COIL
   Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah lurus dan mendatar
13.BRUSH HOLDER
   Untuk tempat kedudukan brush positif dan negatif
14.BRUSH
    Untuk menghantarkan arus listrik pada komutator
15.REAR CASE
   Untuk menutup starter bagian depan
16. BOLT
   Untuk mengikat secara keseluruhan komponen sistem starter
 

KOMPONEN BESAR UTAMA SISTEM STARTER TIPE KONVENSIONAL

1. KUMPARAN MEDAN (FIELD COIL)
    Fungsi : Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah lurus dan mendatar











 2. KUMPARAN JANGKAR (ARMATURE)
    Fungsi : Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah melingkar


    







3. RANGKAIAN SIKAT DAN SIKAT

    Fungsi : sebagai tempat kedudukan sikat positif dan negatif dan juga untuk menghantarkan arus listrik pada komutator










4. SWITCH STARTER
    Fungsi : Untuk menghubung dan memutuskan arus litrik yang mengalir pada pada rangkaian


Terdapat 3 Terminal pada switch starter yaitu : 30, 50 dan C
dan juga terdapat dua buah gulungan utama yaitu : Pull in Coil dan Hold in Coil









CARA KERJA SISTEM STARTER DALAM RANGKAIAN

  


Ketika kunci kontak di ON kan, arus listrik dari baterai mengalir melewati rangkaian sikring lalu ke terminal 50 dari switch starter.
bersamaan dengan itu ada pula sebagian arus listrik yang mengalir ke terminal 30 dari switch starter yang dapat menimbulkan kemagnetan dari kumparan Pull in Coil dan Hold in Coil dari switch starter yang menarik plunyer switch starter sehingga drivel lever mendorong kopling dan pinion gear ke fly wheel gear



PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM STARTER
1. LAKUKAN PENGUKURAN PADA KUMPARAN JANGKAR (ARMATURE)
  A. Pengukuran komutator hubungan terbuka  


Jika terdapat hubungan, maka armature baik namun jika tidak terdapat hubungan maka kontinuitas armature putus







 
B. Pengukuran komutator hubungan masa



Jika tidak terdapat huungan maka armature baik, namun jika terdapat hubungan maka kontinuitas armature bocor







2. LAKUKAN PENGUKURAN PADA FIELD COIL
  A. Pengukuran sirkuit Field Coil hubungan terbuka


Jika terdapat hubungan maka field coil baik namun jika tidak terdapat hubungan maka continuitas field coil putus







  B. Pengukuran sirkuit Field Coil hubungan massa


Jika tidak terdapat hubungan maka field coil baik namun jika terdapat hubungan maka continuitas dari field coil bocor







3. LAKUKAN PENGUKURAN PANJANG SIKAT DAN RANGKAIAN SIKAT



Panjang sikat yang diukur tergantung dari tipe starter yang  di  gunakan oleh kendaraan masing-masing namun jika sikat masih panjang dan kondisinya masih baik (belum aus dan rompal) tidak perlu diganti









Pada Pengukuran isolasi sikat seharusnya tida ada hubungan namun jika ada hubungan maka rangkaian sikat harus di ganti






4. LAKUKAN PEMERIKSAAN STARTER CLUTCH DAN PINION GEAR













KERUSAKAN - KERUSAKAN MOTOR STARTER
1. Rangkaian sikat dan sikat sudah aus atau putus
2. Kumparan switch starter rusak
3. Kumparan Field Coil Bocor atau putus
3. Sepatu kutub terbakar
3. Sikring putus
4. Baterai sudah aus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar